Entertainment
Kamis, 22 November 2012 - 03:30 WIB

Sering Bertemu, Cinlok Lalu...

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Shireen Sungkar-Teuku Wisnu (Foto:kapanlagi.com)

Ilustrasi Shireen Sungkar-Teuku Wisnu (Foto:kapanlagi.com)

SOLO–Perkawinan sepasang artis sering terjadi hanya karena cinta lokasi alias cinlok. Namun kisah percintaan yang diawali dengan cinlok bisa langgeng sampai mimi lan mintuna. Enggak sedikit pasangan artis yang akhirnya putus hubungan setelah sekian lama berpacaran atau ngejalanin hidup bersama. Semua persoalan tersebut dipengaruhi banyak faktor.

Advertisement

Dosen Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Juliani Prasetyaningrum, saat dijumpai Solopos.com, Rabu (21/11/2012), di ruang kerjanya, menilai hubungan percintaan yang berawal dari cinlok dalam istilah Jawa disebut tresna jalaran saka kulina atau cinta karena sering bertemu. Para artis sering berkomunikasi enggak hanya sebatas pada aspek kognitif.

Artinya sebatas menghafal teks drama atau adegan film. Untuk sukses memerankan tokoh tertentu, kata dia, seorang aktris atau aktor dituntut untuk menjiwai peran masing-masing. Mereka diharusin menyelami karakter tokoh yang dimainkan. Penjiwaan karakter itu ngaruh banget pada emosi sang aktris atau aktor.

“Selama proses menjiwai karakter itu, ada salah satu aktor atau aktris yang merasa cocok, merasa menemukan figur idaman yang selama ini mereka cari. Dari perasaan itulah muncul benih-benih cinta. Lantaran benih cinta itu sering dipupuk melalui adegan dalam akting yang intensif akhirnya terjadi cinlok. Kehidupan di dalam drama atau film itu diwujudkan dalam kehidupan nyata para artis tersebut,” urai psikolog yang sering disapa Juli itu.

Advertisement

Hubungan itu terus berjalan. Bahkan episode drama atau film udah usai pun, mereka tetap jalan bareng. Dalam perjalanan waktu pasti masing-masing artis akan nunjukkin karakter aslinya, entah baik atau buruk. Di situlah terjadi antiklimaks dari proses percintaan yang berawal dari cinlok. Pasangan artis yang berpacaran bisa putus di jalan gara-gara ketahuan karakter aslinya yang enggak disukai salah satu artis. Namun ada juga yang bisa memahami satu sama lain dan berlanjut sampai ke pelaminan.

“Selama figur yang didambakan si aktris masih melekat pada si aktor pasangannya, maka hubungan percintaan mereka akan terus berlanjut. Namun sebaliknya, bila salah satu enggak menemukan sosok idaman yang dicarinya dan cenderung ada figur lain di luar hubungan mereka, maka kecenderungannya akan berpisah,” jelasnya.

Juliani nyontohin hubungan Widyawati dengan almarhum Sophan Sofian. Hubungan mereka, terang Juli, berawal dari cinlok saat akting film Romi dan Juli. Sosok Romi (Sophan Sofian) menjadi idaman Widyawati yang memerankan Juli. Hubungan berakhir di pelaminan dan hingga kini Widyawati masih menjanda sepeninggal suaminya.

Advertisement

Menurut Juliani, jatuh cinta itu dipengaruhi oleh aspek kognitif tentang rupawan dan karakter serta aspek afektif berupa hubungan emosional antara keduanya. Ketika kisah cinta kandas di tengah jalan, biasanya ada pihak ketiga yang dianggap lebih mewakili perasaannya. Padahal, karakter pihak ketiga ini hanya terlihat sebagian kecil. “Kunci hubungan percintaan itu terletak pada saling pengertian dan saling memahami satu sama lain,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif