SOLOPOS.COM - Serial India Shakuntala (Youtube.com)

Shakuntala Antv menarik minat pemirsa layar kaca karena merupakan rangkaian kisah dalam wiracarita Mahabharata.

Solopos.com, SOLO – Stasiun televisi Antv, konsisten menyuguhkan serial India yang mengangkat kisah dari tokoh-tokoh dalam wiracarita Mahabharata, Sejak 2 Februari 2015, Shakuntala resmi tayang di layar kaca Indonesia.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Sebagaimana Solopos.com himpun dari berbagai sumber, Kamis (5/2/2015), di India, serial Shakuntala ini dapat dikatakan serial lama. Shakuntala ditayangkan di India sejak 2 Februari 2009 hingga 6 Juli 2009 di stasiun televisi Star One. Selama masa produksi tersebut, Shakuntala diputar dalam 104 episode. Durasi tiap episode dalam Shakuntala berkisar 30 menit.

Cerita dalam Shakuntala tidak sepanjang Mahabharata, karena serial ini fokus menceritakan kehidupan Shakuntala. Kehidupan Shakuntala pun dimunculkan sekilas di Kitab Adiparwa, yaitu buku bagian pertama dari serangkaian kisah Mahabharata.

Kitab Adiparwa menjadi embrio dari keseluruhan cerita keluarga besar Bharata. Maka, sudah sepantasnya Shakuntala disebut sebagai leluhur atau tonggak awal kelahiran seluruh anggota keluarga Bharata.

Dikisahkan dalam beberapa sumber yang mengutip cerita Mahabharata, Shakuntala terlahir dari hubungan antara Resi Wiswamitra dan Bidadari Menaka.

Resi Wiswamitra
Resi Wiswamitra digambarkan sebagai seorang yang taat bertapa. Ia menjauhi ingar bingar dunia manusia dengan menahbiskan dirinya sebagai seorang pertapa.

Wiswamitra adalah keturunan ketiga dari Raja Kusha. Semasa menjadi raja, Wiswamitra terkenal dengan sebutan Kaushika, yang berarti keturunan Kusha.

Suatu hari, Kaushika atau Wiswamitra tersebut mengajak seluruh prajuritnya beristirahat di asrama Resi Wasista. Resi Wasista memiliki lembu sakti bernama Sabala.

Sayang, Kaushika atau Wiswamitra menuruti nafsunya untuk memiliki Sabala, hingga ia mengatur prajuritnya untuk melawan Resi Wasista.

Kekalahan Wiswamitra dalam pertempurannya dengan Resi Wasista, membuat Wiswamitra memuja Dewa Siwa di Gunung Himalaya untuk mendapatkan senjata Brahmadanda.

Konon, Brahmadanda adalah senjata tersakti bagi pemuja Dewa Siwa. Sayang, senjata tersebut tidak mampu mengalahkan Resi Wasista.

Dalam keadaan malu dan diliputi rasa bersalah pada Resi Wasista, Wiswamitra membulatkan tekad untuk meninggalkan semua kehidupan di kerajaan dan memilih memuja Dewa Brahma. Selama bertahun-tahun, Wasista melakukan tapa sangat berat, hingga ia dianugerahi gelar Resi oleh Dewa Brahma.

Demi mencapai gelar Brahmaresi, gelar tertinggi untuk pemuja Dewa Brahma, Wiswamitra melakukan tapa yang lebih berat dan pantang melakukan hubungan dengan wanita mana pun.

Namun, tapa yang ia lakukan hancur dalam waktu sekejap, ketika ia tergoda dengan Menaka.

Bidadari Menaka
Nama Menaka diceritakan dalam dua bagian wiracarita Mahabharata. Ia dikisahkan dalam Kitab Ramayana dan Kitab Adiparwa.

Menaka juga digambarkan secara berbeda di dalam dua kitab tersebut. Dalam Ramayana, Menaka digambarkan sebagai penggoda saat masa Wiswamitra bertapa, sedangkan dalam Adiparwa, ia diceritakan sebagai ibu Shakuntala.

Perbedaan pengisahan Menaka dalam Kitab Adiparwa dan Kitab Ramayana, membuat kesimpulan, Shakuntala adalah anak hasil hubungan Menaka dan Wiswamitra.

Menurut salah satu sumber cerita Mahabharata, Menaka memang diberi tugas secara khusus oleh raja segala Dewa, Indra, untuk menguji ketabahan Wiswamitra dalam bertapa. Saat menjalankan tugas, Menika ditemani Dewa Bayu dan Dewa Kuma.

Dewa Bayu bertugas menebarkan keharuman pada Menika, sedangkan Dewa Kuma bertugas memanah Wiswamitra dengan panah asmara, agar tumbuh  cinta dalam hati Wiswamitra saat ia melihat Menaka.

Kelahiran Shakuntala
Kelahiran Shakuntala membuat Wiswamitra tersadar bahwa masa bertapanya telah ternoda. Wiswamitra merasa sangat berdosa dan kembali pada tujuan awalnya sebagai pemuja Dewa Brahma.

Sementara itu, Menaka juga harus kembali ke kayangan karena telah menyelesaikan tugasnya. Shakuntala ditinggal di tepi Sungai Malini dan dijaga oleh burung Sakuni. Burung Sakuni inilah yang menjadi teman ajaib Shakuntala dalam perjalanannya mencari sang ibu.

Dalam beberapa sumber cerita Mahabharata, Shakuntala dikisahkan hidup di bawah asuhan Begawan Kanwa. Ketika dewasa ia bertemu dengan Raja Duswanta yang beristirahat di asrama Begawan Kanwa. Keduanya dimabuk cinta dan akhirnya menikah.

Namun, perjalanan pernikahan mereka diceritakan tidak semulus harapan, karena Raja Duswanta sempat mengelak beristri Shakuntala.



Tidak mudah menyerah, Shakuntala memperjuangkan hak anaknya, Bharata dengan mendatangi Raja Duswanta berkali-kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya