Siasat Abdee "Slank" Lawan Pembajakan

Abdee Negara (Antara)

JAKARTA–Pembajakan karya musik dalam format fisik dan digital semakin marak di Indonesia. Banyak yang dirugikan akibat pembajakan ini. Terutama para musisi dan penyanyi yang karyanya banyak dibajak.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Personel band Slank, Abdee Negara mempunyai siasat untuk melawan pembajakan. Dengan proses produksi semurah-murahnya akan menjadikan harga jual produk karya musik juga semakin murah.

Slank melawan pembajakan juga dengan mencoba menjual compact disk (CD) yang dilengkapi dengan pin atau marchandise original lainnya. Hal itu dilakukan agar fans lebih memilih membeli CD Slank original karena mendapatkan keuntungan lain yaitu marchandise.

“Tetapi bajakan jauh lebih murah, orang akan memilih yang lebih murah. Kemasannya dibuat bagus, harganya akan mahal, susah jadinya,” ujar Abdee kepada Bisnis.com, Kamis (27/12/2012).

Banyak jalan bagi musisi untuk memerangi pembajakan. Abdee menilai dengan modal digital yang dimiliki saat ini, mereka bisa melawan pembajakan dengan cara-cara yang berbeda-beda.

Musisi bisa membebaskan masyarakat untuk membajak dengan cara mengedarkan secara sengaja karyanya di internet. Namun, mereka mendapatkan popularitas dan bisa manggung dengan modal karya lagu itu.

“Ada juga yang mencoba sekreatif mungkin, video klip dibuat dengan biaya murah tapi tetap kreatif. Cover CD dibuat unik dengan budget yang minimal,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, ketika tren Ring Back Tone (RBT) mulai meredup, Slank mencoba dengan cara lainnya. Slank menggunakan cara bundling dengan produk telepon selular.

“Slank bundling dengan Nexian. Marshanda juga dengan Tiphone. Jualan CD fisik tetap jalan melalui restoran cepat saji. Tapi semua solusi sementara. Harus ada solusi jangka panjang,” tegasnya.