SOLOPOS.COM - Ully Sigar Rusadi menampilkan lagu-lagu tentang penghijauan dalam Solo International Performing Art 2012 di Pamedan Mangkunegaran, Solo, Jumat (28/9/2012). (Foto: JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
Ully Sigar Rusadi menampilkan lagu-lagu tentang penghijauan dalam Solo International Performing Art 2012 di Pamedan Mangkunegaran, Solo, Jumat (28/9/2012). (Foto: JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
SOLO– Solo International Performing Art (SIPA) 2012, Jumat (28/9/2012) malam, yang digelar di Pamedan Pura Mangkunegaran itu memukau para penonton. Hingga pementasan berakhir, sejumlah penampil tak lepas dari kampanye peduli lingkungan.
Bersama Kelompok Nyanyian Alam, Ully Sigar Rusadi yang duet dengan sang adik, Paramitha Rusady, membawakan empat lagu yang tak jauh dari konsep alam seperti Perdamaian dan Mahabarata.
Di akhir penampilan, perempuan yang mengenakan sejumlah simbol pakaian adat ini membawakan lagu andalannya Musim Tanam.
Mengiringi lagu Musim Tanam, Ully membawakan tari-tarian sakral yang diinspirasi dari sjumlah kegiatan masyarakat pedalaman di Indonesia. “Mari kita jaga perdamaian di dalam lingkungan hidup kita,” ajak Ully di tengah pentas.
SIPA hari pertama juga dieriahkan duet seniman lintas kota, Sujiwo Tedjo dan Sruti Respati bersama murid SMA N 4 Solo yang membawakan pentas wayang di panggung. Pergelaran yang juga diisi Eisa Dance dari Okinawa Jepang itu kembali ditutup dengan aksi Heliosphere.
Tak hanya kampanye peduli lingkungan dengan media seni pertunjukkan, panitia juga melakukan aksi nyata dengan membagikan sejumlah bibit tanaman pohon. Di awal acara, Ketua SIPA 2012, Ira Kusumorasri, membagikan bibit Kecik Manila kepada Walikota Solo yang diwakili Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan sejumlah duta besar yang hadir. “Jangan pandang SIPA sebagai pertunjukkan yang hanya dilihat panggungnya saja.selalu ada yang akan disuarakan dalam pertunjukkan SIPA. Tahun 2012 ini perlu menjaga dunia dan bumi demi kleestarian alam,” ucap Ketua SIPA, Ira, Jumat malam.
