Entertainment
Minggu, 23 Juni 2013 - 12:55 WIB

SOLO BATIK CARNIVAL VI : SBC VI Gelar Gladi Resik

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Solo Batik Carnival VI melakukan latihan di Jalan Sudirman, Solo, Minggu (23/6/2013). Kirab Solo Batik Carnival VI rencananya akan diadakan pada 29 Juni 2013 dengan mengambil tema Memayu Hayuning Bawono, yang diambil dari 4 unsur alam, yaitu air, api, tanah dan udara. (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)


Peserta Solo Batik Carnival VI melakukan latihan di Jalan Sudirman, Solo, Minggu (23/6/2013). Kirab Solo Batik Carnival VI rencananya akan diadakan pada 29 Juni 2013 dengan mengambil tema Memayu Hayuning Bawono, yang diambil dari 4 unsur alam, yaitu air, api, tanah dan udara. (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Sebanyak 131 peserta Solo Batik Carnival (SBC) VI, mengikuti gladi resik koreografi di koridor Jl Jenderal Sudirman, Solo, Minggu (23/6/2013) pagi.

Advertisement

Gladi resik tersebut merupakan persiapan final jelang penyelenggaraan acara pada Sabtu (29/6/2013).

Peserta karnaval dibagi menjadi empat kategori. Dalam perhelatan yang mengusung tema Memayu Hayuning Bawono itu mereka akan memeragakan busana dan koreografi yang menampilkan eksplorasi api, udara, air dan bumi.

Iring-iringan karnaval diawali penampilan 33 peserta karnaval anak-anak dari berbagai kategori. Menyusul dibelakangnya, 98 peserta remaja dan dewasa dari kategori api, udara, air dan bumi berlenggak-lenggok mempresentasikan busana mereka. Masing-masing kategori kelompok peserta akan tampil di hadapan penonton selama lima menit.

Advertisement

Direktur Artistik SBC VI, Dynand Fariz, mengutarakan gladi resik  itu merupakan latihan terakhir peserta untuk menjajal panggung jalanan.

“Ini latihan final di jalan. Saya lihat sejauh ini pertunjukannya sudah standar karnaval. Bisa dilihat dari cara mereka berbaris, pergerakannya dan ekspresinya,” katanya kepada wartawan selepas gladi resik SBC VI.

Meskipun sudah memasuki tahap final latihan, Dynand mencacat sejumlah peserta masih butuh eksplorasi penggarapan di detail pertunjukan.

Advertisement

“Proses kreatif seperti ini tidak bisa instan. Yang masih perlu diperhatikan, sejumlah peserta harus memperbaiki konten detail yang belum muncul. Sejumlah elemennya seperti udara atau api masih belum kuat. Dari sini mereka bisa belajar dari teman karnavalnya. Evaluasi dan latihan internal tiap kategori masih jalan terus,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif