Entertainment
Senin, 2 Juli 2012 - 17:11 WIB

SOLO BATIK CARNIVAL: Sosialisasi Konsep Baru Terlalu Mepet, Transportasi Larut Malam Perlu Dipikirkan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketidaktertiban penonton Solo Batik Carnival di Jalan Slamet Riyadi yang merangsek ke tengah jalan membuat para peserta karnaval harus bersusah-payah menyibak jalan. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ketidaktertiban penonton Solo Batik Carnival di Jalan Slamet Riyadi yang merangsek ke tengah jalan membuat para peserta karnaval harus bersusah-payah menyibak jalan. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Sejumlah permasalahan muncul dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival (SBC) V akhri pekan lalu. Permasalahan yang diidentifikasi di antaranya sosialisasi atau promosi konsep baru SBC V yang dinilai terlalu mepet dengan Hari-H serta pengaturan penonton karnaval di jalan raya yang belum berhasil.
Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdi Srihanto menyatakan, seharusnya sosialisasi mengenai bakal dihelatnya SBC di dalam stadion disampaikan lebih awal. Publik yang telanjur hafal dengan SBC sebagai kegiatan karnaval di jalanan tidak bisa serta merta menerima gelaran SBC di dalam stadion. “Padahal keduanya beda. Kalau mau melihat lebih jelas dan menikmati performa dengan total silakan di dalam stadion. Jika mau yang karnaval silakan pilih di jalan,” katanya.

Dia menambahkan masalah klasik manajemen penonton di jalan juga kembali menjadi evaluasi SBC. Widdi menyadari sekali lagi panitia tidak berhasil mengatur jalannya karnaval di Jl Slamet Riyadi sebab penonton tetap merangsek ke tengah jalan dan mengganggu jalannya karnaval.

Di sisi lain, persoalan baru muncul dengan dihelatnya SBC hingga larut malam. Sejumlah penontong yang berasal dari kawasan pinggiran kesulitan mendapatkan kendaraan umum untuk pulang ke rumah mereka karena hari sudah larut malam. Eko, penonton asal Telukan, Grogol, Sukoharjo, mengaku harus perjalan kaki karena tidak mendapatkan kendaraan umum atau tumpangan. Dia menilai dibutuhkan koordinasi dengan penyedia jasa transportasi umum agar penonton SBC tetap terlayani saat larut malam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif