Entertainment
Senin, 26 Agustus 2013 - 21:30 WIB

SOLO BATIK FASHION : Didominasi Wajah Lama, 35 Desainer Siap Beraksi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu desain rancangan yang dipamerkan dalam lomba desain busana di Atrium Solo Paragon Mall, Minggu (25/8/2013) sore. Gelar busana ini menjadi ajang pemanasan Solo Batik Fashion V. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/dok)

Dominasi ”wajah-wajah” lama kembali mewarnai panggung Solo Batik Fashion V yang digelar di halaman Balai Kota Solo, Jumat-Minggu (30-31/8 dan 1/9). Sebanyak 35 desainer asal Solo, Jogja, Semarang, Pekalongan, Jakarta dan Surabaya bakal menampilkan koleksi mereka lewat ajang Parade Designer dan Mini Show.

Desainer Djongko Raharjo didaulat sebagai pembuka parade desainer, Minggu (1/9) malam. Perancang gaun malam Miss Universe ini bakal menampilkan rancangan bertema warisan. Presentasi tema diwujudkan Djongko dalam 16 koleksi yang didominasi warna hijau, abu-abu dengan aksen metalik.

Advertisement

Koleksi gaun cocktail dan deluxe ready to wear digarap Djongko dengan penggunaan batik pesisiran dan batik asal Solo. “Saya menggunakan warna yang lebih ‘adem’ kali ini. Supaya bisa menenangkan jiwa. Ini sejalan dengan konsep warisan yang saya usung sebagai tema besar rancangan saya tahun ini,” jelas Djongko kepada wartawan di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Minggu (25/8/2013) petang.

Berbeda dengan desainer lain yang menampilan keindahan warna-warni wastra Nusantara sebagai ide penciptaan desainnya, Rory Wardana memilih warna putih sebagai warna utama yang ditampilkan dalam delapan karyanya. Presentasi karya Rory dalam pergelaran busana yang ditampilkan Sabtu (31/8) malam terinspirasi dari keanggunan Dewi Durgandini.

Kecantikan leluhur wangsa Pandawa dan Kurawa ini ditampilkan melalui garis rancangan kebaya dengan bahan brokat lace dari Perancis, satin bridal, brokat lace dari India, sutra crepe dan lycra. Aksen mewah ditunjukkan dalam penggunaan batik tulis yang digarap dengan motif prada lawas. Motif yang digunakan dalam aksen desain Rory kali ini antara lain cuiri, lereng seling, alas-alasan, dan boketan.

Advertisement

“Kecantikan Dewi Durgandini memberikan inspirasi dalam rancangan desain kebaya modern. Nanti akan diwujudkan dalam kebaya kerah model Shanghai, sabrina dan huruf ‘v’. Salah satu kebayanya nanti ada yang menggunakan benang nilon sebagai bahan utamanya, kelihatannya seperti rambut yang terurai,” terang Rory di tempat yang sama.

Mini Show

Gelaran Solo Batik Fashion V memberikan ruang pamer yang berbeda dibandingkan ajang serupa sebelumnya. Tahun ini panitia menyediakan petak panggung mini show bagi desainer yang ingin menampilkan karyanya lebih banyak. Desainer muda Natasha Windura, mengatakan dirinya bakal menampilkan 24 koleksi di panggung mini show, Minggu malam.

Advertisement

Natasha mengeksplorasi keindahan batik tulis Nusantara dalam ragam busana kasual, cocktail dress, dan avant garde. “Nanti saya akan menghadirkan siluet busana yang modern, feminin, dan tailored yang merupakan kombinasi busana ala Eropa dan Asia. Batik yang saya gunakan dari Solo, Jogja, dan Madura. Nanti akan dikombinasikan dengan kain tafeta, sifon, dan tulle,” paparnya.

Selain Natasha, kolaborasi tiga desainer papan atas Tanah Air antara lain Lenny Agustin, Carmanita, dan Batik Fraktal yang tergabung dalam CBI Signature bakal menggelar karyanya Minggu malam. Pergelaran busana mini show juga bakal digelar Jumat malam, dengan menampilkan 24 koleksi desainer asal Jogja, Ramadhani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif