SOLOPOS.COM - Solo City Jazz (Dok/Solopos/Indonesia.is)

Solo City Jazz di hari terakhir menghadirkan duet penyanyi yang berjaya di era 80-an, 2D.

Solopos.com,SOLO-Sukses digelar di hari pertama dengan bintang tamu Gugun Blues Shelter, Solo City Jazz 2015 (SCJ) di Taman Balekambang, kembali mengundang penasaran penonton di malam terakhir, Sabtu (19/9/2015). Ribuan pengunjung dari berbagai usia berdiri menggerombol di depan panggung utama.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Kehangatan musik jaz kian terasa saat beberapa penyanyi mengajak penonton berkoor bersama diiringi musik nan lembut dan suasana malam di alam terbuka. Sekitar Pukul 21.30 WIB terdengar riuh tepuk tangan saat penyanyi gaek asal Ibu Kota, Dian Pramana Poetra naik ke panggung.
Berpenampilan kasual dengan rompi hitam dan celana jeans, ia menyapa penonton dengan penuh semangat.

“Apa kabar Solo? Terimakasih sudah mengundang kami di panggung ini. I love you,” katanya.

Dian yang juga datang dengan pasangan duetnya di grup vokal 2D, Deddy Dhukun, ini mengawali penampilannya dengan lagu Oh Ya berkonsep akustik.

Meski lamban, lagu yang hanya dinyanyikan sekitar tiga menit itu perlahan membawa para pengunjung memulai nostalgia. Lagu kedua berjudul Kau Seputih Melati kembali membangkitkan semangat untuk berkoor bersama.
Di sela-sela pentas Dian berulangkali memancing gairah penonton dengan melontarkan candaan-candaan.

Selain itu, deretan lagu populer seperti Lagu Biru, Melayang dan Sakura juga dilantunkan.
Nostalgia era 80-an semakin lengkap dengan kehadiran Deddy Dhukun di lagu ketiga. Muncul dengan kemeja merah dan celana hitam panjang, penyanyi senior ini tampak bersemangat.

Meski mengaku kurang sehat, Deddy, berhasil menyemarakkan malam jaz di arena terbuka itu dengan suara khasnya. Ia bahkan sesekali turun dari panggung dan mendekat di tengah kerumunan penonton.

Penggemar 2D, Anik, 56, sangat antusias dengan penampilan idolanya. Saking tak sabar, ia bahkan menunggu di Taman Balekambang sejak sore hari. Duduk paling depan, perempuan asli Solo ini hampir tak pernah absen menyanyi mengikuti 2D.

“Saya senang banget dengan lagu-lagu mereka. Ya berasa nostalgia saat masih muda,” katanya semringah.

Malam penutupan Solo City Jazz 2015 juga diisi musisi lain seperti 57Kustik, Van Java, V K with Roedyanto dan Pecas Ndahe. Tak hanya jas, beberapa genre musik juga diselipkan dalam acara tahunan kali ini. Seperti gaya musik yang diusung oleh band asal Ibukota, Van Java. Grup musik yang digawangi para anak muda Jakarta ini memberikan sedikit sentuhan blues dan rock dalam permainan jaz mereka.

Ini merupakan tahun pertama Van Java tampil di pangguung Solo City Jazz. Salah satu personel, Broto, mengaku terkesan dengan antusiasme para penonton. Ia menilai festival jaz yang diadakan Pemkot Solo kali ini benar-benar menyatu dengan masyarakat karena diadakan di alam terbuka dan digratiskan untuk umum. “Ini sesuai dengan konsep asli musik jaz yang sebenarnya merakyat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya