Entertainment
Senin, 16 September 2013 - 00:15 WIB

SOLO KERONCONG FESTIVAL : Nuansa Rok Antarkan Festival Keroncong di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Nuansa rok hadir dalam Solo Keroncong Festival 2013 di Balai Kota Solo, Sabtu (14/9/2013) malam. Nuansa itu terwakili oleh kehadiran lady rocker, Mel Shandy.

Penyanyi asal Bandung itu tampil tak menanggalkan identitasnya sebagai rocker bersama kelompok Pesona Jiwa, Jakarta, membawakan beberapa lagu keroncong. Dia membawakan lagu Bianglala dan Sahabatku dari Nike Ardila.

Advertisement

Ia mengatakan menyanyikan lagu sendiri disertai iringan musik keroncong adalah hal baru baginya. “Ini tantangan tersendiri buatku. Meski musiknya keroncong, tapi tidak menghilangkan ciri khasku di musik rock. Asal tidak disuruh pakai kebaya saja saya mau, soalnya ribet kalau harus pakai kebaya,” kelakar Mel Shandy saat ditemui Espos di belakang panggung.

Ia mengatakan musik keroncong harus dipertahankan sebab itu sebagai salah satu identitas budaya asli Indonesia. Keroncong yang selama ini identik dengan musiknya orang tua, sambungnya, kini sudah banyak digandrungi oleh anak-anak muda. “Buktinya di halaman depan tadi banyak anak-anak muda yang menonton. Ini membuktikan bahwa musik keroncong sebenarnya bisa dinikmati oleh semua generasi,” ungkapnya.

Sementara seniman keroncong yang tampil antara lain grup D’Java dari Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (FSSR UNS), Sixtynine dari Cilacap, Hamkri Sumatra Selatan, Lapsek dari Sawah Lunto, Bintang Swalayan dari Salatiga, Pesona Dewata dari Bali, dan Pesona Jiwa dari Jakarta.

Advertisement

Para seniman tersebut membawakan lagu mereka dengan cara mereka masing-masing. Kelompok Hamkri dari Sumatra Selatan, misalnya, membawakan sejumlah lagu keroncong melayu. Seorang penyanyi wanita menyanyikan lagu Laila Canggung dengan diiringi sepasang penari yang menari sesuai dengan ritme lagu. Ribuan penonton yang tak asing lagi dengan lagu tersebut pun turut bernyanyi. Seusai tampil, Hamkri yang berkali-kali menjuarai lomba keroncong nasional itu pun mendapatkan tepuk tangan dari sejumlah penikmat musik keroncong. Selain Laila Canggung, mereka juga membawakan lagu Empek-empek Lenjer, Yasaman, dan Irama Malam.

Lain lagi kelompok Lapsek dari Sawah Lunto, Sumatra Barat. Mereka membawakan lagu keroncong dengan alat musik bansi. Alat musik tiup itu mengiringi lagu Nasib Sawah Lunto yang menceritakan tentang kerusakan alam di daerah tersebut. “Apa pun yang dicari, semua hanya akan mengeluarkan air mata,” ujar pimpinan kelompok Lapsek, Aan, saat ditemui Espos seusai tampil. Berturut-turut selanjutnya lagu Hitam Manis, Kasih Tak Sampai dilantunkan dan dipungkasi dengan lagu Risalam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif