SOLOPOS.COM - Dionisius Wahyu Anggara Aji (Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

Dionisius Wahyu Anggara Aji (Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

Ajang Solo Menari yang digelar Minggu (29/4/2012) mendatang akan menjadi pembuktian bagi Dionisius Wahyu Anggara Aji. Selama 24 jam nonstop, mahasiswa Jurusan Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo ini akan menari di lingkungan kampus ISI.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Ditemui di Pendapa ISI Solo, lelaki yang akrab disapa Dion ini mengutarakan kesiapannya menghadapi tantangan tersebut. Sejumlah kiat pun telah dipersiapkannya untuk menjaga stamina seharian penuh.

“Dua pekan terakhir, saya rutin lari pagi di sekitar ISI. Pola makan juga sedikit diubah untuk menjaga stamina,” ujarnya kepada Solopos.com, Rabu (25/4/2012).

Dion mengungkapkan, ia mulai mengurangi menu nasi untuk membentuk ketahanan tubuhnya. Sebaliknya, lelaki kelahiran Semarang, 1 Desember 1990 itu mengaku memperbanyak asupan roti dan buah-buahan. “Kalau kebanyakan makan nasi bisa ngantuk. Kekhawatiran utama saya sebenarnya itu,” tutur Dion sambil tersenyum.

Bagi pengagum Eko Pece ini, pentas menari 24 jam akan menjadi pembuktian dirinya sebagai penari. Menurut Dion, tari tak sekadar menghasilkan gerakan yang indah. “Fisik yang kuat juga diperlukan. Sebelumnya, saya pernah menari 12 jam nonstop di Bandung, 2011 lalu. Sekarang saya penasaran pengin membuktikan yang lebih.”

Dipaparkan Dion, ia akan menari 24 jam bersama dua seniman lain dari Madura dan Singapura. Dion dan dua rekannya itu akan menari secara berpindah-pindah di lingkungan kampus ISI. “Itu benar-benar nonstop. Saat makan dan minum pun saya tetap akan menari,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya