Entertainment
Minggu, 4 September 2022 - 14:40 WIB

Sutradara Terganteng Andi Bachtiar Tulis Surat Terbuka di Instagram

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sutradara Andi Bachtiar. (Instagram/@andibachtiar)

Solopos.com, SOLO-Polemik sutradara terganteng Andi Bachtiar Yusuf yang diduga melakukan kekerasan di lokasi syuting series Catatan Akhir Sekolah menemui babak baru. Dia menuliskan surat terbuka yang diunggah melalui akun Instagramnya.

Melalui surat terbuka dia menjelaskan dengan lugas bahwa dirinya tidak menampar, tapi benar mendorong kru karena permasalahan kuantitas figuran. Buntut dari peristiwa tersebut dia juga didepak dari asosiasi sutradara Indonesia, Indonesian Film Directors Club (IFDC).

Advertisement

Ini menjadi sanksi atas kekerasan yang dilakukannya pada seorang kru wanita di lokasi syuting. Pemecatan ini dari dugaan insiden kekerasan yang disebut dalam postingan akun Instagram @juandini.

Juandini yang merupakan Casting Director itu mengatakan ada seorang pria dengan berjuluk Sutradara Terganteng, yang kemudian diketahui bernama Andi Bachtiar, melakukan kekerasan kepada kru wanita di lokasi syuting.  “Apa pantas laki-laki menampar dan mendorong perempuan?” tulis Juandini di Instagram Story.

Advertisement

Juandini yang merupakan Casting Director itu mengatakan ada seorang pria dengan berjuluk Sutradara Terganteng, yang kemudian diketahui bernama Andi Bachtiar, melakukan kekerasan kepada kru wanita di lokasi syuting.  “Apa pantas laki-laki menampar dan mendorong perempuan?” tulis Juandini di Instagram Story.

Baca Juga: 3 Mahasiswa UIN Surakarta Jadi Tersangka Penganiayaan, Begini Kronologinya

Melalui akun Instagramnya, sang sutradara pun menuliskan surat terbuka. “Surat Cinta Untuk Teman-Teman,” tulisnya seperti dikutip dari Instagramnya pada Minggu (4/9/2022).

Advertisement

Baca Juga: Guru Diduga Aniaya Siswa SMP Swasta di Klaten, Ditendang dan Diolesi Jelantah

Di surat terbuka itu, Sutradara Terganteng Andi Bachtiar  juga menjelaskan kronologi kejadian dan membantah tuduhan menampar kru tersebut. Dia menyebut dirinya mendorong kru tersebut.

“Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan saya akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi. Saya pernah memaksakan shooting dg jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dlm tekanan dan catatan. Makanya saya meminta utk menggenapi jumlah sesuai kesepakatan. Saya kesal dan mendorong talent coordinator (sebut saja kru) utk melengkapi jmlh, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yg percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan tamparan,” bebernya.

Advertisement

Baca Juga: Begini Komentar Mahasiswa Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan di UIN Surakarta

Unggahan ini pun mendapatkan beragam respons warganet. Tak sedikit warganet mengecam. “Gini aja,, sblm bertindak entah itu dorongan atau bahkan sentuhan lembut sekalipun, pernah berfikir gak kalo anak anda diperlakukan seperti itu,, gk usah dorongan deh.. Misal sentuhan lembut… anak anda bekerja dan di sentuh oleh atasan nya… Anda&Anak anda bisa saja berfikir ini pelecehan seksual, tpi si boss menjawab itu adalah tanda sayang atas kinerja anak anda di tempat kerja,”  tulis @agun***.

“Sementara saya simpulkan, 1-1.. pihak AB terlalu keras saat verbal dan kontak fisik.. Pihak lawan terlalu rapuh utk dikeraskan.. memang akan sulit kalo tidak dipertemukan secara langsung utk mediasi.. jadi kita sebagai followers atau bahkan netijen, bijak dlu.. jangan sampe cepat termakan berita. Benar atau salah, keduanya memiliki peran masing2.. skr mah dipikirkan, tabayun terbaik sehingga bisa menjadi pelajaran dan bekerja sama lebih baik lagi,” tulis @mikandarah***.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif