SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu THE JOURNALIST- Para insan Pers juga mampu unjuk kebolehan dalam bermain musik Jazz saat tampil di Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 di JIE arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Sabtu (3/3/2012) malam

THE JOURNALIST- Para insan Pers juga mampu unjuk kebolehan dalam bermain musik jaz saat tampil di Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 di JIE arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Sabtu (3/3/2012) malam. JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

 

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Panggung Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 ternyata tak hanya diisi deretan musisi profesional. Di antara seribuan musisi yang tampil, muncul sebuah band yang menamakan diri The Journalists. Sesuai namanya, band ini diawaki tujuh personel yang notabene kuli tinta. Penampilan mereka di Brava Esquire Stage, JIExpo Kemayoran, Sabtu (3/3/2012) malam, sempat membius pengunjung setia Java Jazz.

“Band ini lahir dari tantangan Pak Peter (Peter F Gontha, Chairman Java Festival Production-red) ketika jumpa pers pertama Java Jazz 2012, dua bulan lalu. Sebelumnya The Professors (band yang diisi para profesor) kan sudah ada. Waktu itu langsung saya iyakan, padahal asal omong saja saya,” ujar vokalis dan gitaris The Journalists, Jodhi Yudono, sambil terkekeh.

Diungkapkan jurnalis Kompas.com ini, mencari wartawan untuk bermain di Java Jazz 2012 bukan hal mudah. Pasalnya, imbuh dia, rata-rata pekerja media sulit mencocokkan waktu luang untuk latihan.

“Ketika saya omong Kamis, yang lain bisanya Sabtu. Begitu seterusnya. Untung dalam waktu dua bulan, kami paling tidak bisa latihan sekali sepekan,” katanya.

Malam itu, band yang juga diawaki Dharmo Soedirman (keyboard) dari Majalah What H-Fi?, Gupta (gitar) dari m&c! Comics, Anang Ardhani (bas) dari Kompas.com, Ratna Wina (vokal) dari oktomagazine.com, Novinda Rizky (vokal) dari Kompas.com, dan satu-satunya bukan jurnalis, Justin Arlette (biola) sanggup menenggelamkan pengunjung dalam lagu jaz ciptaan sendiri.

Tembang seperti Makbeng, Cinta dan Nenek bahkan bermula dari puisi. Ditambahkan Jodhi, kiprah The Journalists tak akan berhenti di Java Jazz 2012. The Journalists, imbuhnya, mengincar panggung musik lain seperti Esplanade Singapura. “Insyaallah proyek ini jalan terus. Tak hanya berkutat pada jaz, tapi bisa merambah genre musik lain.”

Ketika ditanya sulit mana menulis berita dengan bermain jaz, Jodhi menjawabnya dengan bijak. “Kami menikmati semua. Dua-duanya bisa membangkitkan gairah hidup,” ucapnya sambil tersenyum.

(Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya