Entertainment
Jumat, 14 Juli 2023 - 22:36 WIB

Tim Produksi Drakor King the Land Minta Maaf terkait Episode Pangeran Samir

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Episode King The Land menampilkan Pangeran Samir tuai kritikan. (JTBC)

Solopos.com, SOLO-Tim produksi serial drama Korea King the Land meminta maaf  setelah mendapat kecaman baik di Korea Selatan maupun luar negeri karena salah menggambarkan karakter Arab melalui karakter Pangeran Samir di salah satu episodenya. Simak ulasannya di kabar artis Korea Selatan kali ini.

Menurut laporan dari Korea Times, Jumat (14/7/2023), atas kekeliruan tersebut, tim produksi  menyampaikan permintaan maaf kedua dalam waktu satu hari, yang terbaru ditulis dalam bahasa Arab, sebagai tanggapan atas protes itu.

Advertisement

Dalam sebuah episode yang ditayangkan pada hari Sabtu dan Minggu, seorang pria bernama Samir (diperankan oleh Anupam Tripathi) masuk ke sebuah hotel tempat karakter utama Cheon Sarang (diperankan oleh Im Yoon-ah) bekerja.

Samir mengungkapkan dia sebagai seorang pangeran dan terlihat berpesta di klub malam bersama wanita lain. Dia juga digambarkan sebagai sosok yang mata keranjang dan akhirnya membentuk salah satu bagian dari cinta segitiga bersama Goo Won (diperankan oleh Lee Joon-ho) saat dia secara terbuka mengungkapkan rasa sayangnya pada Cheon Sarang.

Sebelum tim produksi minta maaf, ketahui juga bahwa episode King the Land tersebut memicu kemarahan di antara pemirsa internasional, mereka mempertanyakan pemahaman pembuat drakor itu tentang budaya Arab karena menggambarkan karakter Muslim yang bertentangan dengan praktik keagamaan dan minum alkohol. Sementara Samir tidak pernah terlihat minum di layar, dia duduk di meja penuh botol di sebuah klub malam.

Advertisement

Kritikus mengatakan karakter itu adalah karikatur yang sangat fiksi dan tidak meyakinkan tentang seorang pangeran dari dunia Arab. Aktor India Anupam Tripathi yang berperan sebagai Samir juga menjadi sasaran pelecehan online akibat kontroversi tersebut.

Sebelum ada permintaan maaf dari tim produksi, produser King the Land mengatakan semua karakter, lokasi, dan nama yang digambarkan dalam serial drama tersebut adalah fiksi dan tidak dimaksudkan untuk mewakili tokoh atau negara mana pun dalam kehidupan nyata.

Namun, pernyataan mereka hanya menimbulkan reaksi negatif lebih lanjut. Kontroversi tersebut memberikan pukulan signifikan terhadap popularitas “King the Land”, yang merupakan acara non-Inggris yang paling banyak ditonton di Netflix pada 2 Juli.

Advertisement

Dengan kritik yang meningkat, para produser merilis pernyataan permintaan maaf kedua, termasuk versi dalam bahasa Arab, mengakui bahwa mereka telah gagal mempertimbangkan perspektif penonton dari latar belakang budaya yang berbeda dan akan membuat perubahan yang diperlukan untuk menangani adegan yang dimaksud.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif