Entertainment
Senin, 9 Januari 2012 - 14:48 WIB

Tinta merah pada rapor, Bukan monster!

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Nilai rapor jeblok, wahhh…gak banget. Pernah mengalaminya? Pastinya jangan. Tapi gimana coba kalau kondisi itu ternyata nyamperin Sobat Gaul. Saat terima rapor rasanya pahit banget kan? Ada nilai warna merah tersenyum sinis di rapor semesteran Sobat Gaul. “Oh my God, nilaiku jeblok lagi,” itu yang sering diucap Sobat Gaul saat terima rapor.

Advertisement

Sedih, kecewa, kaget, marah pasti itu yang dirasakan. Ratih Dewi Pratiwi, siswi Kelas X-3 SMAN 5 Solo ini mengalami nilai dua mata pelajaran jeblok saat ujian akhir semester lalu.
“Jelas kecewa yang akhirnya aku nangis,” kata gadis kelahiran Grobogan, 29 Juni 1996 ini.
Karena malas belajar, menyebabkan nilai dua mata pelajaran anjlok.

“Ke depan aku akan lebih memperhatikan apa yang diajarkan guru pada saat menerangkan, karena pada semester lalu dirinya kurang memperhatikan penjelasan guru. Mapel yang jeblok biasanya Kimia,” kata cewek yang sehari-hari beralamat di Kelurahan Banyuanyar, Solo ini.

Enggak beda jauh dengan Ratna Dwi Astuti. Siswi yang duduk di Kelas X-E SMAN 4 Solo ini mengaku nilainya kerap kali drop pada mata pelajaran Fisika.

Advertisement

“Aku jadi sebel, bete, juga sedih.”

Begitu tahu nilaiku drop, aku langsung merenung, lalu introspeksi diri dan cari tahu apa
Sekiranya menyebabkan nilaiku jeblok. “Habis ketemu penyebabnya, baru deh diperbaiki kesalahannya. Jangan lupa juga tingkatin belajar, walaupun terkadang masih susah buat
sembuhin kebiasaan males,” ujar siswi yang juga pengurus OSIS ini.

Ifa Nabila, siswa SMAN 4 Solo, juga pernah mendapatkan nilai jeblok terutama Matematika. Baginya nilai jeblok itu bagaikan sebuah bencana sosial yang harus segera diperbaiki. “Harus diperbaiki. Enggak enak lah kalau disebut bodoh,” katanya.

Advertisement

Gadis yang duduk di Kelas XI IPS 5 ini merasakan perasaan yang menyebalkan dan geregetan apabila sudah mendapatkan nilai jeblok. Ada juga rasa penyesalan yang timbul di hatinya.
“Orangtua sih pasti kecewa, tapi Ortu sudah tahu kalau kekuranganku di bidang hitung-menghitung jadi mereka mau memaklumi,” katanya.

Nah ternyata mereka mempunyai saran buar mendongkrak nilai jeblok. Di antaranyacari suasana nyaman, tenang buat belajar. Lalu jangan terlalu memforsir belajar, cause yang jadi bukannya pinter tapi malah jadi pusing karena otak udah dipaksa terus bekerja secara enggak langsung.

Hal lain yang bisa dilakuin  lebih membuka pikiran, lebih berkonsentrasi menerima pelajaran. Tanya ke teman-teman tentang materi yang belum diketahui. Ikut les yang sesuai dan yang terpenting giatkan belajar dengan cara tidak malas membaca materi dan banyak-banyak latihan soal-soal. Begitu juga jangan anggap nilai jeblok itu sebagai moster.

(Yusho/Hamdan-Wasis)

Advertisement
Kata Kunci : Merah Monster Rapor Tinta
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif