Entertainment
Jumat, 10 Mei 2013 - 00:15 WIB

TIPS KARIER : Inilah 5 Sifat Rekan Kerja Yang Tak Disukai

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkantoran (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi perkantoran (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA—Lingkungan kantor tidak selamanya berisi orang-orang dengan kepribadian yang cocok dengan Anda. Kadang ada saja rekan kerja yang punya sifat menyebalkan dan akhirnya membuat Anda tidak nyaman bekerja.

Advertisement

Namun, jangan langsung memutuskan resign hanya karena tidak cocok dengan rekan kerja. Kenali dulu beberapa sifat menyebalkan itu dan cara mengatasinya.

Si tukang menunda

Advertisement

Si tukang menunda

Tak hanya suka menunda-nunda pekerjaan, dia juga sepertinya tidak bisa mengelola tugas dengan baik. Akibatnya, orang-orang yang berhubungan dengannya pun terpaksa mundur dari tenggat waku. Jika Anda bekerja dengan orang seperti ini, maka Anda harus bisa tegas soal tenggat waktu dan selalu ingatkan dia untuk segera mengerjakan pekerjaannya.

Si kompetitor sejati

Advertisement

Si tukang ngobrol

Punya rekan kerja yang ramah memang menyenangkan, tapi ketika dia mulai membicarakan hal-hal pribadi, rasanya pun tidak lagi nyaman. Lebih parahnya lagi, ketika rekan kerja ini juga menggosipkan orang lain. Anda bisa saja mendengarkan sesaat pembicaraan, tapi setelah itu minta izin saja untuk kembali ke meja Anda dan melanjutkan pekerjaan.

Si tukang mengeluh

Advertisement

Ada lagi tipe rekan kerja yang selalu mengeluhkan segala hal. Mulai dari datang di kantor, dia mengeluhkan kemacetan, lalu di siang hari dia mengeluhkan hal lain. Cara terbaik untuk menangani rekan kerja seperti ini adalah dengan menenangkan dia dan menyampaikan hal-hal positif. Jika tidak berhasil juga, cobalah ganti topik pembicaraan.

Si penikam dari belakang

Ini merupakan sifat rekan kerja yang paling sulit untuk diketahui. Namun jika Anda mencurigai seorang rekan kerja mampu ‘menikam’ dari belakang, maka sebisa mungkin batasi interaksi Anda dengan dia. Hindari pula membicarakan hal-hal yang pribadi, karena bisa saja itu malah menjadi bumerang bagi Anda.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif