Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Media penyuluhan yang dipilih adalah wayang, di mana dalang yang dilibatkan adalah Ki Slamet Gundono asal Solo, yang selama ini dikenal berkat pertunjukan wayang kontemporernya seperti Wayang Suket. Menurut Noriyo Shimoya dari Stop TB Partnership Jepang saat berkunjung ke Kantor Grup Media Solopos di Griya Solopos, akhir pekan lalu, pihaknya sengaja memilih media wayang sebagai sarana penyuluhan TB karena dipandang cukup efektif dan masih diminati masyarakat.
“Kami sengaja memilih media kesenian tradisional seperti ini untuk lebih menyentuh masyarakat. Pihak kami melihat masyarakat masih menggemari kesenian tradisional, sehingga dengan penggunaan kesenian itu kami berharap penyuluhan yang dilakukan akan lebih mudah membangkitkan minat dan kesadaran masyarakat,” katanya kepada Espos. “Apalagi lakon wayang yang selama ini dibawakan Ki Slamet Gundono juga unik dan menarik, sehingga pasti akan lebih banyak menarik minat,” imbuhnya.
Shimoya menambahkan, cerita penyuluhan yang akan disajikan merupakan lakon gubahan baru yang saat ini tengah digarap oleh Slamet Gundono. Diharapkan sekitar Februari mendatang pertunjukan penyuluhan TB tersebut sudah bisa digelar.