SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Ajang performance art Undisclosed Terrtitory kembali digelar di Padepokan Lemah Putih, Plesungan, Gondangrejo, Kamis-Jumat (30-31/8/2012), mendatang. Event yang digelar sejak 2007 ini cukup spesial dengan kehadiran Marintan Sirait. Seniman performing art kawakan ini menjadi satu dari 16 seniman yang memeriahkan Undisclosed Territory.
Menurut Director for Arts and Cultural Program Lemah Putih, Melati Suryodarmo, hadirnya Marintan Sirait bisa dibilang kejutan. Pasalnya, imbuh dia, Marintan adalah performer yang telah lama vakum di dunia performing art. “Surprise juga, Marintan terhitung angkatan lama di era performing art dan happening art. Ia cukup lama berhenti, pentas terakhirnya sekitar tahun 80-an,” ujarnya dalam jumpa pers di Padepokan Lemah Putih, Selasa (28/8/2012).
Selain Marintan, Undisclosed Territory keenam ini menghadirkan seniman dalam dan luar negeri seperti Mongkol Plienbanchang (Thailand), Aor Nopawan Sirivejkul (Thailand), Ma Ei (Myanmar), Kelvin Atmadibrata (Singapura) dan Ding Yu Chung (Taiwan). “Untuk dalam negeri, kami menghadirkan seniman lintas kota seperti Desti Hayu, Ananda Artianto, Rudi Abdalah, Sony Arendra, Fitri Setyaningsih, Aliansyah Chaniago, Hendra Setiawan, Luna Dian dan Dwinanda.”
Diungkapkan Melati, pihaknya sempat enggan menggelar Undisclosed Territory #6 lantaran terbentur biaya. Setelah mendengar saran dari beberapa seniman, ia pun mengurungkan niat tersebut. Selain sudah berjalan lima tahun, lanjutnya, event tersebut penting untuk mengembangkan performing art di Indonesia. “Kita tak bisa lagi mengidentikkan performing art dengan Eropa. Pada 70-80-an, orang Eropa justru mencari sumber ide di Asia.”