SOLOPOS.COM - Wali Band (dok)

Wali Band (dok)

JAKARTA–Lagu ‘Cari Jodoh’ barangkali paling ‘berjasa’ melambungkan nama Wali sebagai band yang digemari masyarakat luas. Lagu bernuansa humor itu diputar dan dinyanyikan di mana-mana.
Namun, gara-gara lagu itu pula, Wali mendapat julukan yang bernada meledek dan merendahkan. Mereka disebut-sebut sebagai band alay, alias kampungan.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Bagaimana band yang telah merilis 5 album itu menanggapinya?

“Ya kita nggak pernah malu disebut seperti itu (alay),” ujar sang gitaris, Apoy kalem saat berbincang dengan detikHOT di kantor Nagaswara, Jakarta.

Yang jelas, bagi Wali pujian dan celaan sama saja nilainya. Sebab, mereka tahu pasti bahwa di samping ada yang mencela, juga tak sedikit yang menggemari mereka.

“Ya hidup ini kan berwarna hitam atau putih. Kami berharap apapun kesulitan kami, berharap bangkit dan maju, ya lewat doa masyarakat,” tutur Apoy.
Grup band Wali saat ini dikenal sebagai salah satu band papan atas yang kerap menampilkan musik dengan unsur pesan islami. Karakter tersebut ternyata memang sudah terbentuk dari tempat asal mereka.

Memulai bermusik sejak awal 2000, sebagian besar dari personel Wali tumbuh besar di satu pesantren yang sama. Alhasil, banyak lagu yang memang lahir dari pemikiran mereka saat di pesantren dulu. Setelah keluar dari pesantren, mereka semakin giat bermusik.

“Kalau basic-nya kita itu dulu satu pesantren yang sama. Terus ketemu lagi di satu kampus dan mulai benar-benar bermusik dan tetap sedikit seperti ustad dalam bermusik,” ujar sang drumer Tommy penuh canda saat ditemui di Kantor Nagaswara, Jakarta.
Kesuksesan Wali sebetulnya sudah terlihat sejak mereka masih kuliah. Mereka sudah sering manggung di acara-acara kampus, atau bisa dibilang ‘bintang’ kampus kala ini.

Tapi, saat itu mereka memang selalu gagal saat mencoba peruntungan di luar kampus. “Kita udah sering manggung di event kampus. Tapi pas ikut di luar kita nggak pernah menang,” kenang Tommy.
Tapi perjuangan Tommy, Ovie, Fa’ang dan Apoy akhirnya terjawab saat bertemu dengan Rahayu Kertawiguna yang kemudian menjadi produser mereka di label Nagaswara. Berkat tangan dingin Rahayu, Wali pun menjelma menjadi band populer yang digemari masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya