SOLOPOS.COM - Young Lex anjurkan warganet di bawah usia 21 tahun punya sertifikat khusus (Instagram @lambe_lamis)

Young Lex menyarankan warganet yang berusia di bawah 21 tahun memiliki sertifikat khusus.

Solopos.com, SOLO – Penyanyi rap Samuel Alexander alias Young Lex dikenal memiliki banyak haters (pembenci). Gaya sombong dan tingkah kontroversialnya memang kerap membuat warganet kesal. Berbagai unggahan di akun media sosialnya pun kerap kali menuai cibiran.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Kendati demikian, Young Lex tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Ia bahkan memberi julukan kepada haters dengan netizen yang budiman. Ia sangat menyayangkan pengguna media sosial yang tidak bijak memanfaatkan teknologi tersebut.

Young Lex berpikir pengguna media sosial yang usianya di bawah 21 tahun perlu memiliki sertifikat khusus. Menurutnya, saat ini banyak orang menggunakan media sosial untuk hal yang tidak baik, seperti menebar fitnah dan kebencian.

“Mereka tidak punya standar melontarkan sesuatu. Kayaknya perlu deh ini, orang yang pakai media sosial 21 tahun ke bawah punya sertifikat. Karena dulu media sosial itu tempat kita pencitraan. Sekarang, dunia nyata tempat kita pencitraan, media sosial kita yang sebenarnya,” kata Young Lex dalam video cuplikan wawancara yang diunggah akun Instagram gosip @lambe_lamis, Minggu (13/8/2017).

Pernyataan Young Lex kembali mendapat kontroversi di kalangan warganet. Sebagian menyetujui usulan itu. Namun, tak sedikit yang mencibir usulan yang dianggap tidak realistis. “Si mas nya gimana sih. Namanya aja dunia maya, dunia enggak nyata. Di sosmed-lah yang kebanyakan orang pencitraan. Kata orang, kalau mau tahu seseorang seperti apa itu tidurlah di rumahnya selama tiga hari tiga malam,” tulis @dhiarizkia.

“Dunia nyata dibilang pencitraan, dunia maya dibilang asli. Pengin cek isi otaknya deh. Ya udah kalau dia kena musibah enggak perlu dibantu. Cukup komen, like, sama share aja. Kan lebih real menurut dia dibanding aksi di dunia nyata,” sambung @princessyunda.

“Sertifikat ya, kudu di-training dulu dong belajar sosmed gt. Ada kursus, tong tong ane kurang paham, apalagi soal dunia nyata pencitraan, sosmed diri kita sebenarnya? Gagal paham saya,” sambung @shant0sc4s.

“Tapi, ada bener-nya juga sih. Soalnya pengguna medsos kalo di bawah umur kebanyakan masih labil. Tapi, zaman sekarang emak-emak sama orang dewasa yang punya pendidikan tinggi juga komen seenak jidat,” komentar @aazzahra19.

Bener juga sih, mungkin maksudnya kayak ada kurusus gitu kalau mau masuk ke dunia sosmed. Jangan ntr yang di-posting hoax atau yang labil,” imbuh @fr_oley setuju. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya