Entertainment
Rabu, 13 September 2023 - 22:15 WIB

Begini Sejarah Lagu Halo-Halo Bandung yang Dijiplak Malaysia

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung Sate salah satu bangunan ikonik di Bandung. (Pemkot Bandung)

Solopos.com, SOLO-Berikut ini sejarah lagu Halo-Halo Bandung yang merupakan salah satu tembang perjuangan Indonesia ciptaan Ismail Marzuki. Lagu ini menjadi viral, karena dijiplak Malaysia dengan judul Helo Kuala Lumpur.

Tembang ini menceritakan tentang semangat perjuangan rakyat Kota Bandung pada tahun 1946, khususnya pada peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23 Maret 1946.   Peristiwa Bandung Lautan Api sendiri adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Bandung, pada 23 Maret 1946. Dalam peristiwa tersebut, sekitar 200.000 penduduk membakar kediaman mereka, kemudian meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah Selatan Bandung.

Advertisement

Hal ini dilakukan dengan tujuan mencegah tentara Sekutu menggunakan Kota Bandung sebagai markas strategi militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Kemudian istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembumihangusan tersebut.

Sejarah lagu Halo-Halo Bandung berawal dari perjalanan Ismail Marzuki sebagai penyanyi dan penulis lagu dari grup keroncong Lief Java. Ismail Marzuki kemudian menikahi rekan sesama penyanyi di grup musiknya, Eulis Zuraidah dan memutuskan untuk kembali ke Kota Batavia.

Advertisement

Sejarah lagu Halo-Halo Bandung berawal dari perjalanan Ismail Marzuki sebagai penyanyi dan penulis lagu dari grup keroncong Lief Java. Ismail Marzuki kemudian menikahi rekan sesama penyanyi di grup musiknya, Eulis Zuraidah dan memutuskan untuk kembali ke Kota Batavia.

Dikutip dari bandung.go.id, Rabu (13/9/2023), kenangan indah selama menetap di kota Bandung melekat kuat dalam ingatannya. Hingga akhirnya dia menciptakan lagu berbahasa sunda berjudul Hallo Bandung, serta beberapa lagu bertema serupa seperti Bandung Selatan di Waktu Malam dan Saputangan dari Bandung Selatan.

Pada awal lahirnya lagu Hallo Bandung, lagu ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa rindu, bukan sebagai lagu perjuangan. Kemudian selama masa pendudukan Jepang, tembang ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai bagian dari propaganda pihak tentara Jepang.

Advertisement

Pada awal masa ini, Ismail Marzuki bersama istrinya mengungsi ke Bandung untuk menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta. Namun, tidak lama setelah mereka menetap di Bandung, pihak Inggris mengeluarkan ultimatum yang memerintahkan pihak pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan kota.

Pihak pejuang Indonesia kemudian menjawab ultimatum tersebut dengan membakar bangunan dan gedung di penjuru wilayah selatan kota Bandung secara sengaja sebelum mereka meninggalkan kota pada 24 Maret 1946, yang kemudian dikenal sebagai Bandung Lautan Api.  Peristiwa Bandung Lautan Api mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu Hallo Bandung menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan.

Setelah tahu sejarahnya, lagu Halo-Halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi salah satu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah

Advertisement

Meski lagu tentang tanah Sunda, kita akan menemukan kata “beta” dalam lirik lagu tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa kata “beta” dalam lagu ini diambil dari bahasa daerah Ambon, Maluku, yang berarti “saya”. Namun, ada pula yang mengatakan “beta” berasal dari bahasa Melayu.

Lirik Lagu Halo-Halo Bandung

Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif