SOLOPOS.COM - Otto Hasibuan. (Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier)

Solopos.com, SOLO-Otto Hasibuan selaku kuasa hukum Jessica Wongso mengungkap fakta bahwa tidak ditemukan sianida dalam jenazah Mirna. Simak ulasannya di kabar artis kali ini.

Sebagaimana diketahui sejak film dokumenter Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso tayang di Netflix, perhatian warganet pun kembali tertuju kepada kasus pembunuhan kopi sianida yang pernah menggemparkan publik pada 2016 itu.  Seiring viralnya film tersebut, warganet mulai meragukan Jessica Wongso sebagai pembunuh Mirna Salihin sesuai vonis majelis hakim saat itu.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Satu per satu kejanggalan mulai terkuak, termasuk soal tidak ditemukannya kandungan sianida di organ tubuh Mirna, sahabat Jessica Wongso. “Padahal semua saksi ini menyatakan sianida itu tidak terbukti ada di dalam tubuh Mirna. Yang dipersoalkan selama ini adalah hanya soal ada sianida di dalam gelas, tetapi sianida di dalam tubuh korban tidak pernah terbukti ada,” kata Otto Hasibuan saat jadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang tayang Jumat (6/10/2023).

Otto Hasibuan juga menyayangkan atas pernyataan Krishna Murti yang kala itu menjadi penanggung jawab penyidikan kasus kematian Mirna. Sebab pernyataan tersebut dicetuskan di detik-detik pemakaman Mirna.

“Sebenernya kan mayat ini sudah tiga hari dan sudah mau dikubur, tiba-tiba Khrisna Murti datang mengatakan ‘Edi [Ayah Mirna] anakmu itu mati diracun’. Padahal dia belum pernah diautopsi, belum pernah diambil sampel,” ucap Otto Hasibuan.

“Pertanyaan saya, dari mana dasarnya? Apa alasannya, dan apa sebabnya Krisna Murti mengatakan, ‘anakmu diracun’,” imbuh Otto Hasibuan heran.

Pada akhirnya, jenazah Mirna juga tidak diautopsi. Menurut Otto Hasibuan hanya diambil sampel dari tubuh jenazah Mirna kala itu.

“Tidak diautopsi, dia hanya diambil sampel, jadi selama ini orang menganggap salah, tidak autopsi itu. Kalau autopsi itu menyeluruh dari otak sampai ke bawah, yang ada adalah pengambilan sampel sebagian,” tutur Otto Hasibuan.

Hasil dari sampel itu kemudian yang menimbulkan kecurigaan. Pasalnya satu jam setelah Mirna meninggal, lambung Mirna diperiksa dan hasilnya negatif sianida. Namun tiga hari kemudian, ditemukan 0,2 mg sianida.

“Ketika 70 menit setelah Mirna meninggal dunia, itu masih fresh ya, dilakukan pemeriksaan. Lambungnya Mirna masih fresh, apa hasilnya? Negatif sianida, artinya tidak ada sianida. Tiga hari kemudian setelah dia mau dikubur, si Khrisna Murti datang, diulik tiga hari kemudian, ditemukan 0,2 mg sianida,” kata Otto Hasibuan.

Menurut Otto Hasibuan, ketika kali pertama Mirna meninggal juga tidak ditemukan ciri-ciri keracunan sianida pada jenazah sahabat Jessica Wongso itu. “Waktu Mirna meninggal, dr. Djaja yang pertama kali memeriksa jasad Mirna dia tidak temukan ciri-ciri sianida. Kemudian semua tubuhnya biru enggak merah. Tidak bisa [tahu penyebabnya] karena tidak diautopsi. Saya pergi ke Singapura bertemu dokter-dokter di Singapura, mereka bilang mana hasil autopsinya biar kami baca. Saya bilang enggak ada. Lalu mereka bilang wah kalau ini terjadi di negara kami, ini no case [karena tanpa autopsi],” paparnya.

Dia menyebutkan bahwa di pengadilan dinyatakan kematian Mirna bukan karena sianida. “Terang disebutkan di pengadilan bukan karena sianida. Penyebabnya apa tidak tahu karena tidak pernah diautopsi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya