SOLOPOS.COM - Poster PKN 2023. (Instagram @pekankebudayaannasional)

Solopos.com, JAKARTA-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek kembali mengadakan PKN 2023 yang akan diadakan pada 20-29 Oktober mendatang. Acara yang bakal dibuka pada Jumat (20/10/2023) itu digelar di 40 lokasi di Jakarta.

Pada tahun ini, Pekan Kebudayaan Nasional mengangkat tema Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan dengan maksud untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Ketua Dewan Kurator, Ade Darmawan, menjelaskan pameran PKN 2023 yang diadakan Kemendikbudristek akan mengusung konsep ruang tamu sesuai dengan kebudayaan Indonesia di mana sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki ruangan tersebut untuk menerima tamu dan berinteraksi dengan tamu.

“Kita punya ruang tamu dan juga Indonesia punya tradisi menjamu. Kita juga akan menggunakan konsep nilai dan kedekatan antara pelaku [kesenian] dengan publik. Jadi kalau kita bayangkan ruang tamu ini jadi tempat yang intim dan hangat, tidak memisahkan pelaku dan penonton. Banyak sekali interaksi dan partisipasi juga keterlibatan yang kita bangun di ruang tamu ini,” papar Ade Darmawan saat jumpa pers dengan awak media di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Menurut Ade, ada empat ruang tamu utama di PKN 2023  antara lain Galeri Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, Gedung PFN, hingga MBlock. “Kita juga melihatkan dua puluh komunitas baik yang punya ruang tamu maupun yang melakukan intervensi di ruang-ruang publik.
Di tempat-tempat ini akan menjadi  ruang-ruang yang hangat bersama komunitas dan juga bagaimana pengalaman artistik berkunjung ke publik lalu langsung ditunjukkan ke publik,” beber Ade.

Menurutnya karakteristik ruang interaksi di komunitas berbeda dengan di Galeri Nasional. “Beda dengan di Galnas [Galeri Nasional] ini kita mengundang orang datang ke sini, di saat bersamaan kita mengunjungi publik langsung di tempat mereka,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Drs.Fitra Arda M.Hum menjelaskan bahwa PKN 2023 tersebut merupakan amanah dari UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Ada dua tujuan utama yang diamanahkan yaitu ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia kepada dunia,

“Kalau ketahanan itu ya bagaimana kita harus punya ketahanan seperti sama waktu Covid-19 dulu, tidak ada obatnya, [satu-satunya yang bisa menangkal] ya daya tahan tubuh itu yang harus kita kuatkan waktu itu dengan minum jamu. Itu bagian dari merawat bumi. Kalaupun hantaman globalisasi datang kalau ketahanan budaya kita kuat kita tetap bertahan itu yang mau kita ciptakan ke depan buat bangsa ini
walaupun kita sering suka Korea misalnya, kita tetap suka budaya Indonesia,” tuturnya dalam jumpa pers di Galeri Nasional Indonesia.

Menurutnya budaya merupakan cerminan kearifan lokal yang sebaiknya digali dan dikedepankan. “Banyak etnis-etnis budaya kita yang mencerminkan kerja keras dan tidak pantang menyerah. Inilah yang mau kita kedepankan. Ini sesuai dengan  perencanaan pembangunan nasional bahwa budaya itu akan digunakan sebagai pendukung proses pembangunan dan itu yang mungkin saat ini masih kurang kita lihat saat ini. Kita ingin melihat bagaimana pengetahuan tradisional dan kearifan lokal misalnya mennjadi bahan perencanaan pembangunan ke depan. Karena kebudayaan itu sangat spesifik tentu harus mengedepankan kelokalan,” tuturnya.

Kebudayaan berkelanjutan menurutnya tepat dengan tema PKN 2023. “Itu tepat dengan tema PKN. Kalau buminya tidak dipelihara maka kebudayaan akan hilang. Misalnya sasando itu kalau sudah tidak ada pohon lontarnya, ya sasando akan hilang. Tidak akan ada musik sape dari Kalimantan Tengah jika kayunya sudah hilang,” ujarnya memberikan contoh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya