SOLOPOS.COM - Siskaeee. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo)
Solopos.com, SOLO-Siskaeee dan Virly Virginia menceritakan awal mula mereka terlibat dalam pembuatan film Kramat Tunggak produksi dari Kelas Bintang. Simak ulasannya di kabar artis kali ini.
“Awal mulanya itu si produsernya itu menawarkan Siskaee sebuah film tapi udah dari beberapa bulan yang lalu sebelum akhirnya kita eksekusi syuting itu beliau ini udah kayak reach out terus gitu Bang tapi enggak pernah aku respons sampai akhirnya ada kata-kata yang bilang aku tuh mau ngerubah sedikit image kamu di mata netizen atau di masyarakat gitu karena lewat film ini gitu. Emang filmnya seperti apa? Akhirnya penasaran dong dari situ aku balas, emang filmnya seperti apa? Dikirimlah sinopsisnya yang Siska baca adalah film Kramat Tunggak itu dengan sinopsis seorang PSK yang bertobat,” jelasnya di kanal YouTube Denny Sumargo dikutip pada Selasa (16/1/2024).
Setelah itu, dia mendapatkan kiriman naskah. Ternyata memang seperti film religi karena isinya pertobatan seorang PSK.
Sebelum terlibat di film Kramat Tunggak, Siskaeee mengaku bersikap berhati-hati sekali. “Belajar dari kasus sebelumnya ya Bang, Siska sudah pernah melewati kasus pornografi jadi benar-benar hati-hati banget makanya Siska minta script karena memang tidak ada adegan [porno] itu di dalam script jadi Siska terima kerjaan itu,” tutur wanita bernama lengkap Fransisca Candra Novitasari itu.
Sebelum terlibat di film Kramat Tunggak, Siskaeee mengaku bersikap berhati-hati sekali. “Belajar dari kasus sebelumnya ya Bang, Siska sudah pernah melewati kasus pornografi jadi benar-benar hati-hati banget makanya Siska minta script karena memang tidak ada adegan [porno] itu di dalam script jadi Siska terima kerjaan itu,” tutur wanita bernama lengkap Fransisca Candra Novitasari itu.
Setelah yakin, dia pun bertemu dengan produser film itu dan minta minta surat perjanjian. Di surat perjanjian juga ada klausul sebelum film didistribusikan melalui screening dirinya terlebih dahulu.
“Sebelum didistribusikan atau sebelum di-share di website mereka wajib melalui screening Siska seperti kayak podcast gitu kan mana yang mau ditayangkan mana yang mau enggak [ditayangkan] harusnya gitu kan persetujuan talent di depan kan. Nah itu ada di dalam surat perjanjian. Namun pada akhirnya sampai penayangan pun enggak ada enggak ada screening balik ke saya. Saya juga tidak nonton full-nya tapi ternyata full-nya ada adegan yang hanya untuk stok saja dan akan dihapus setelah 30 hari setelah syuting ternyata masih ada dan bahkan dimasukkan di film tersebut,” ujarnya.
“Terus kalian enggak mau [melakukan adegan itu] terus gimana akhirnya bikin kalian mau gitu loh maksudnya?” tanya Denny Sumargo.
“Ya karena mereka banyak orang dan kita harus dipaksa untuk melanjutkan adegan ya mau enggak mau [melakukan adegan dewasa],” tuturnya.
Saat melakukan adegan syur tersebut menurut Siskaeee para pemeran tidak sepenuhnya telanjang, mereka masih mengenakan pakaian. Selain itu, adegan itu juga hasil trik kamera. “Ada yang di-take satu-satu gitu. Itu hanya trik kamera,” tegasnya.
Setelah film Kramat Tunggak selesai, Siskaeee mengaku ditawari main film lagi untuk part dua. Namun dia menolak.
“Iya ada [tawaran] Kramat Tunggak part 2, aku enggak mau. Karena sudah tahu lihat hasilnya dari Kramat Tunggak ini tidak sesuai apa yang kita omongkan dan persetujuan di awal akhirnya aku menolak. Dan aku marahnya kenapa sih adegan yang katanya buat stok-stok aja malah ditayangkan. Lalu yang
harusnya dalam perjanjian adalah melalui screeningku terlebih dahulu sebelum ditayangkan kenapa ini enggak ada? Terus akhirnya aku menolak film Kramat Tunggak 2. Setelah aku tolak ternyata mereka tetap bikin. Tapi setelah itu yang bikin aku marah sekali adalah dia bikin film dengan judul pakai namaku Siskaeee,” ujar Siskaeee.
Hal kurang lebih senada diungkapkan pemeran film porno Kramat Tunggak lainnya, Virly Virginia. Selama melakoni adegan dewasa, salah satunya adegan threesome, dia dan Siskaeee memakai pakaian lengkap.
“Aku tuh bingung kita dapat undang-undang itu apa ya dalam arti undang-undang yang kita kena itu adalah pornografi. Kita tuh enggak ngerti titik kelemahan kita tuh di apa? Okelah masalah seksi dan masalah yang lain gitu tapi [menurut] undang-undang itu kita tidak menyebarkan bahkan kita tidak dapat bonus misalnya kayak Kramat Tunggak naik. Kita cuman dapat porsinya kita sebagai pekerja yang di mana kita kerja dapat itu udah enggak dapat uang lebih dan dia dapat keuntungan berapa pun kita enggak pernah tahu gitu,” tuturnya.