SOLOPOS.COM - Codeblu. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo)

Solopos.com, SOLO-William Anderson atau lebih dikenal sebagai Codeblu mengaku banjir tawaran bahkan pernah ditawari Rp100 juta untuk memberikan ulasan bohong.  Simak ulasannya di kabar artis kali ini.

Nama content creator tersebut kini tengah menjadi sorotan setelah melaporkan balik Farida Nurhan dengan tudingan pencemaran nama baik setelah review warung Nyak Kopsah. Setelah kasus ini bergulir, tiba-tiba sosok di belakang akun Codeblu muncul yakni pria bernama William Anderson.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Setelah namanya ramai diperbincangkan, William Anderson menyebut Codeblu ramai mendapat endorse atau tawaran untuk melakukan review ke sebuah tempat makan.  Tak tanggung-tanggung, Codeblu ditawari bayaran hingga Rp100 juta. Namun tawaran itu ia tolak karena harus melakukan review sesuai dengan briefing.

“Rp100 juta untuk berbohong [review tidak jujur], gue nggak terima, nggak ambil. Sampai sekarang engak usah [sekarang], kemarin-kemarin [juga tidak diambil].  Sekarang lebih gede Bos [tawarannya]. Ini gara-gara viral ini lebih gede,” ungkap pria bernama asli William Anderson dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo pada Sabtu (30/9/2023).

Harga itu kini menjadi patokan Codeblue untuk melakukan review jalur undangan. Namun, harga tersebut tidak lantas membuat Codeblu melunak dalam melakukan review makanan. Dia akan tetap menerima bayaran fantastis, tetapi tetap memberikan review jujur walaupun berisikan kritikan pedas.

“Bahkan ini tadi ada deal. Boleh nggak DP dulu 50 persen? Gue nggak mau, kalau lo mau di atas Rp100 juta DP 50 persen, kalau di bawah Rp100 gue nggak mau. Untuk [review] yang bener, yang bohong nggak ada gue terima,” bebernya.

Codeblu menolak tawaran endorse dengan bayaran besar untuk review bohong ternyata ada alasannya. Hal ini lantaran bentuk pertanggungjawabannya kepada konsumen. Pasalnya dia selalu berdiri untuk membela kepentingan konsumen.

Bahkan ketika dia memberikan review untuk warung Nyak Kopsah semata-mata juga demi konsumen. “Karena lu sudah 25 tahun jualan itu lu harusnya ngerti lu harus berikan value. Gue menyayangkan di situ. Nah mungkin karena ini terlalu antusias dan terlalu gua kan orangnya memang begitu caranya kan sehingga dilihat orang itu kayak nyerang, padahal enggak nyerang sama sekali,” tuturnya.

Menurutnya dalam menjalankan bisnis para pemilik bisnis harus memiliki etika bisnis. “Bisnis itu ada etikanya. Kalau bisnis elo sudah tidak benar yang dirugikan kan bukan lu tapi gua sebagai customer dan berapa banyak customer seperti gua yang tidak tahu lalu makan bayar Rp300.000-Rp200.000 yang
cuman dapat sekedarnya gitu yang menurut gua enggak masuk akal,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya